Wednesday, May 15, 2019

Menjadi Ibu Rumah Tangga, Ibu Menyusui dan Ibu Bekerja


Menjadi seorang Mom yang bekerja tidaklah mudah. Apalagi Mom baru melahirkan. Usia baby baru 2,5 bulan, Mom harus balik kantor lagi untuk bekerja. Inilah yang aku alami sekarang. Sedih? Iya! Punya anak bayi di rumah, masih menyusui, namun sang ibu harus rela meninggalkan bayinya untuk bekerja. Sebagai seorang ibu bekerja, aku kadang meyakinkan diriku harus lebih gesit. Karena aku harus mengatur waktu bekerja sebagai seorang ibu di rumah juga bekerja untuk mencari nafkah di luar rumah. Selama aku cuti 3 bulan melahirkan, satu bulan sebelum masuk kerja lagi, aku sudah mencicil menabung ASI di freezer ku. Tidak banyak, namun cukup untuk stok makan bayiku selama aku bekerja.

Aku sendiri bekerja di kantoran. Teman-temanku biasa bilang bekerja sebagai ‘budak corporate’. Sebagai budak perusahaan, harus manut dengan waktu bekerja yang diatur perusahaan, dan setumpuk dokumen perusahaan yang harus ditangani. Dengan tekanan dari rumah juga tekanan dari kantor, memang kalaudipikir-pikir sih tidak mudah menjalani hari-hari dengan segudang pekerjaan baik di rumah maupun di kantor. Terlepas dari semua tekanan itu, bersemangatlah!
Karena seorang ibu bekerja, tidak lain untuk kebahagiaan keluarganya. Bagaimana sih cara mengatur waktu antara di rumah dan di kantor. Sedangkan aku sendiri tidak punya asisten rumah tangga, yang aku punya adalah seorang tetangga yang baik hati yang mau mengasuh anak bayiku di rumah. Mengasuh tok ya, tidak mengerjakan yang lain-lain. Hanya mengasuh anak baby ku saja. Mungkin disini aku akan berbagi pengalaman bagaimana mengatur jadwal bekerja antara rumah dan kantor. Dibawah ini aku share caraku membagi waktu di rumah dan di kantor:


jam 5.00 – 5.10
=
bangun pagi langsung wudlu dan solat subuh
jam 5.10 – 5.30
=
ke warung dekat rumah membeli ikan dan sayur
jam 5.30 – 5.40
=
menyusui bayi (anak kedua, usia 3 bulan)
jam 5.40 – 5.45
=
siapkan sarapan anak pertama (usia 6,4 tahun) sambil menyuapinya pelan-pelan
jam 5.45 – 6.30
=
Masih menyuapi (bolak balik dapur dan kembali suapi anak)
mulai memasak sembari memandikan anak pertama, memakaikan baju, sepatu dan menyuapinya sarapan, intinya menyiapkan anak berangkat sekolah. Kebetulan sekolahnya dekat hanya 10 menit berjalan kaki.
Jam 6.30              
=
anak pergi ke sekolah bareng ayahnya
Jam 6.30 – 7.15
=
[masih] memasak di dapur sampai selesai
Jam 7.15 – 7.35
=
cuci piring sekalian mandi
Jam 7.35 – 7.50
=
berdandan, bersiap-siap pergi kantor. Kadang-kadang diselilingi menyusui bayi lagi.


Pas aku mandi, aku mendidihkan air untuk bayi mandi jadi pas aku berdandan, dede bayi dimandikan baby sitter. Jadi pas aku selesai dandan dan sudah rapi, bayipun sudah mandi dan sudah rapi pula. Tinggal disusui kembali sebelum aku berangkat kantor.

Jam 7.55 – 8.30
=
berangkat kantor dengan memakai jasa go-jek.


Kebetulan aku sewa rumah sekitar 20 menitan menuju kantor dengan jasa go-jek.

Jam 8.30 – 17.00
=
bekerja di kantor (di sela-sela bekerja sebelum makan siang, aku mempompa ASI. Alhamdulilah sekali pompa, dapat 2 kantong ASI dengan ukuran @100 ml jadi totalnya sekitar 200 ml sekali pompa. Kantong ASI tersebut, aku masukan ke freezer di kantor dan aku ambil ketika akan pulang. Jika tiada halangan, aku selalu mentargetkan untuk pulang dan tiba di rumah pas magrib atau sebelum waktu isya.

Jam 17.00 – 18.15
=
pulang ke rumah
Jam 18.15 – 18.45
=
makan malam atau sekadar makan cemilan bareng keluarga di rumah, disusul
dengan menyusui si buah hati.
Jam 18.45 – 18.55
=
Solat magrib
Jam 18.55 – 19.30
=
mendampingi anakku membaca iqro
Jam 19.30 – 19.35
=
menyuci baju dengan mesin cuci, cukup masukkan baju ke mesin cuci, tambahkan detergen dan biarkan menyala selama 48 menit. Kebetulan aku menggunakan mesin cuci satu tabung. Jadi lebih waktu tidak terbunag hanya untuk mencuci. Cukup di setel waktunya dan biarkan si mesin bekerja sendiri.

Jam 19.35 – 21.00
=
kegiatan bebas: menyusui baby dan bercanda-canda dengan keluarga, menonton tv atau ngobrol, kadang anak main game di handphone.
Jam 21.00 – 17.00
=
kembali tidur



Begitulah kesibukan hari-hari sebagai mom yang selalu semangat memberikan asi eksklusif pada si buah hati. Dan mengurus pekerjaan rumah tangga. Di sela-sela lelahku aku selalu memotivasi diri bahwa menjadi mom itu adalah berkah, kebahagiaan keluargaku adalah utama dan pertama. Dan yang pasti semua yang mom lakukan akan selalu bernilai ibadah. Biarkan hari-hari berlalu dan dinikmati saja agar lelah hilang dan kebahagiaan pun datang.

me and my baby

1st and 2nd child

my happy family 😊


No comments:

Post a Comment