Keluarga kami biasa merencanakan perjalanan keluarga minimal setiap
setahun sekali. Lebaran tahun ini. Suamiku kebingungan mencari destinasi wisata
keluarga karena istrinya sedang hamil 4 bulan. Sedangkan si istri, alias saya,
kebelet pengen jalan-jalan. Kayaknya gatal kalau harus diam di rumah di lebaran
tahun ini. Inginnya sih pergi ke Karimun Jawa lagi karena terakhir ke sana
berkesan banget sampai-sampai anakku yang baru TK itu juga ketagihan, bingung saya,
padahal terakhir ke sana anakku belum bisa snorkeling atau menyelam, tapi kesan
bagi dia juga luar biasa masih menempel di ingatan.
Hasil ngobrol dengan keluarga akhirnya diputuskan beberapa destinasi
yang aman buat ibu hamil dan aman juga buat anak kecil. Dengan destinasinya
tetap laut dan pantai, memenuhi janji kepada si kecil yang ingin banget pergi
ke laut.
Lima (5) kriteria destinasi wisata kami:
- Dekat dari Jakarta. Dengan ciri-ciri jarak dari Jakarta sampai ke lokasi 4-6 jam.
- Ombaknya kecil atau air pantainya tenang jadi aman untuk anak bermain.
- Bisa ditempuh dengan transportasi darat atau laut.
- Gak bikin boke, rurah terjangkau untuk penginapan maupun makan untuk bertiga selama di sana selama 3-4 hari
- Kulinernya ikannya segar-segar.
Ahirnya kriteria wisata family kita jatuh pada 3 pilihan wisata:
Wisata ke daerah Sukabumi:
- Ciletuh Geopark: destinasi ini mungkin sangat beragam, bisa pantai, pegunungan, persawahan, curug, danau dan Goa.
- Pantai Sawarna (pantai ini sebenarnya sudah saya datangi 3 tahun lalu) baca [Jalan-jalan ke Pantai Sawarna]
- Ujung Genteng: ada pantai, curug, penakaran penyu, dan banyak lagi pemandangan indah banget lainnya
Wisata ke Banten
- Tanjung Lesung: kalau browsing sekitar 4-6 jam Jakarta
- Ujung Kulon: nah ini yang sangat lama, bisa sampai 10 jam perjalanan darat dari Jakarta
Wisata Kepulauan Seribu
- Pulau Pramuka: (sudah pernah juga keluarga ke sini)
- Pulau Pari
- Pulau Harapan
- Pulau Tidung
- Pulau Untung Jawa
three under the tree for free ;-) |
Dari banyak pilihan di
atas, akhirnya saya dan suami berembug dan kemana-mana sajakah yang memenuhi 5 kriteria
yang sudah kami tentukan untuk tahun ini. Awalnya pilihan pertama kami jatuh ke
wisata di Banten, karena jujur saya belum pernah ke Ujung Kulon dan pengeeeennn
banget rasanya ke sana. Namun karena suami khawatir banget. Apalagi perjalanan
ke sana 10 jam pake mobil kayakya dia tidak mau ada sesuatu dengan calon baby
kedua kami. Dan benar rupanya saat kami cek daerah Banten saat ini sedang siaga
2 karena gunung Krakatau sedang aktif. Akhirnya wisata Banten tereliminasi dari
daftar wisata keluarga kami untuk tahun ini. Ceile…. tereliminasi kayak audisi
aja ya.
Nah lalu kami pun
berdebat panjang antara wisata Sukabumi dan Kepulauan Seribu. Saat mau
memutuskan mungkin Ciletuh Geopark Sukabumi keren juga untuk disinggahi, namun
setelah tanya teman-teman yang sudah pernah ke sana dan browsing di internet
mengenai medan jalannya. Lagi-lagi, suamiku membujuk ku supaya gak milih
Sukabumi sebagai destinasi liburan tahun ini. Dia bilang ‘Lain Kali aja ya
Kesana’ jalannya terjal karena pegunungan dan ada jalan-jalan dimana kita harus
mendaki. Kandunganku yang sudah jalan 4 bulan ini membuat dia begitu siaga dan
memikirkan banyak risiko. Sebagai istri yang taat (cie..cie..) saya nurut aja
deh daripada ada apa-apa di jalan.
Pantai bak kolam renang raksasa khusus buat kita bertiga. (Abaikan orang yang berenang di belakng ya hehe-) |
Pada akhirnya kami
memutuskan untuk ke kepulauan seribu aja yang dekat. Dari Jakarta hanya perlu
pergi ke muara angke dan di pelabuhan muara angke naik kapal laut selama 2 jam.
Langsung nyampe deh di Pulau Pari. Apalagi di sana terkenal dengan perawan
beach yang sangat indah. Pas sekali dan memenuhi 5 kriteria di atas.
Kalau disimpulkan, berikut ini 6 alasan kenapa kami memilih pulau pari untuk wisata keluarga:
- Dekat dari Jakarta: hanya 3 jam dari rumah. Kebetulan rumah saya ada di jalan kalibata tengah raya. Jadi kalau ke muara angke hanya 1 jam saja. Lalu naik kapal laut hanya 2 jam, in total: 3 jam perjalanan one way
- Ombaknya kecil (atau bahkan tidak berombak) dan aman untuk anak. Di sana terkenal dengan Perawan Beach yang pantainya sangat super tenang. Pantai dengan dikelilingi pohon mangrove menjadikan destinasi pulau ini sempurna. Lucunya pantai perawan ini indah jika kita bermain di sore hari. Pantai ini karena dikelilingi mangrove, jadi ombaknya tidak sampai ke bibir pantai. Di lokasi bibir pantai mirip seperti lekukan-lekukan diatara gundukan bukit pasir. Dan di beberapa titik malah datar sama sekali. Kalau pagi hari airnya surut dan kita bahkan bisa bermain dengan pasirnya karena air hanya setinggi mata kaki dan kalau sore hari air yang setinggi mata kaki itu akan sedikit demi sedikit naik sampai setinggi pinggang, tergantung seberapa jauh kita dari bibir pantai. Kalau punya anak kecil, cukup dekat dengan bibir pantainya saja karena airnya hanya setinggi betis orang dewasa.
- Gak pake transportasi udara karena menang gak ada helicopter ke sana apalagi pesawat susi air heiaheia….
- Wisata hemat, murah meriah. Daya beli sudah sama seperti dekat rumah di Jakarta. Tidak ada mall apalagi gedung bertingkat. Semuanya warung sederhana dengan harga sangat super terjangkau. Kalau harga barang beda Cuma seribu atau dua ribu yaw ajar karena mereka mengandalkan kapal laut untuk impor barang dari Jakarta kota. Seringkali saya mendengar istilah, ‘dikirim dari Darat’
- Untuk kulinernya di sini agak terbatas. Hanya beberapa warung yang menyediakan hidangan-hidangan laut segar. Kalau mau jajan dan menghabiskan malam bisa saja mampir ke warung-warung yang ada di Perawan Beach. Selain warung tersebut tertata baik, ada warung yang enak karena hidangan lautnya. Yaitu
- Banyak permainan-permainan laut dan wisata hutan mangrove untuk pengenalan anak terhadap pohon bakau. seperti canoeing, jet ski, banana boat, dan banyak lagi. dan mungkin bagi mereka yang berjiwa adventure tidak mungkin melupakan snorkeling di beberapa pulau sekitarnya.
Berikut adalah rincian biaya transportasi dan penginapan selama di Pulau Pari
- Kapal laut muara angke -pulau pari: 90.000 (pulang pergi) (45 rb/1x pergi)
- Retribusi pelabuhan dibayar pada saat di pelabuhan muara angke saja: Rp. 2.000
- Biaya penginapan bervariasi, antara 400.000 - 1.000.000 tergantung kapasitas dari rumah tersebut. jika hanya 2-6 orang cukup sewa rumah yang rata-rata Rp. 400.000 s.d 500.000 Kalau Penginapan dengan kapasitas 15 org ya sekitar Rp. 1.000.000/malam. kalau rame-rame dibagi 15 org jatuhnya per orang hanya membayar Rp. 75.000
- Snorkeling dan keliling pulau dan sewa perahu dan alat: 85 rb/org
- Makan: per org 1x Makan: 15.000 - 75.000 rata-rata sih kalau makan di warung hanya 15.000 - 25.000
Beberapa snapshot foto-foto dari Pulau Pari
loket tiket ke pulau Pari Rp. 45.000/1 kali pergi |
Tiket pulang |
Retribusi masuk Rp. 2.000/orang |
Untuk lihat beberapa foto di Pulau pari dan rekomendasi penginapan di sana, silahkan klik ke link ini ya: 6 Rekomendasi Penginapan di Pulau Pari
x
No comments:
Post a Comment