Setelah
sekian lama tidak update blog. Saya mulai lagi menulis ah mumpung di kantor
tidak ada kerjaan ;-). Sekitar beberapa bulan lalu saya berangkat ke
Balikpapan, Kalimantan Timur karena kebetulan di sana ada projek yang harus
ditengok. Karena saya ada waktu tiga hari, sedangkan nengok lokasi pertambangan
cukup sehari jadinya saya punya waktu satu hari untuk berkeliling di sana.
Suatu kebetulan saya ada projek pertambangan yang lokasinya di tengah hutan.
Dan dekat sekali dengan bukit bangkirai di Kabupaten Kutainegara. Pas
ngobrol-ngobrol dengan supir, ada tempat bagus di hutan yang patut dikunjungi.
|
Selfie dulu di ketinggian 50 m dari tanah |
Tempat tersebut adalah Canopy Bridge atau
disebut juga sebagai Jembatan Gantung. Jembatan gantung ini menjadi daya Tarik
wisatawan saat memasuki daerah Kutainegara yang terkenal dengan hutan
tropisnya. Menurut banyak sumber jembatan
ini adalah jembatan gantung pertama di Indonesia. dan
untuk menuju jembatan ini, jalannya sangat menantang. Bahkan saya tidak tahu
kalau menuju jembatan gantung ini harus menembus hutan dengan jalan sedikit
berbatu dan kadang licin saat hujan. Untungnya saya bersama supir handal yang
sudah biasa menembus hutan dan pulang pergi ke daerah pertambangan. Sudah jago
dan tidak perlu ragu. Saya aman bersamanya.
Selain berbatu jalannya pun tidak ada pengaman
jalan, jadi kelihatan banget jurang-jurang pinggir jalan. Kadang sesekali terlihat
bekas pohon jatuh, banyak ranting di tengah jalan. Wajar karena kita ada di tengah hutan ;-).
Sekitar ditempuh satu jam dari lokasi kota, akhirnya kami sampai di tempat
wisata jembatan gantung. Kesan pertama saat tiba, rasanya saya seperti traveler
yang nyasar di tengah hutan. Kalau datang kesini, memang asiknya bawa teman
karena kalau sendirian, rasanya sepi, kurang teman dan terkadang terasa dingin
dan bulukuduk sesekali berdiri apalagi saat melewati jalan setapak di tengah
hutan. Terasa aneh.
|
Memasuki jalan setapak menuju canopy bridge dengan melewati pohon-pohon super besar dan kadang-kadang ada pohon jatuh menghalangi jalan setapak |
Memasuki kawasan tersebut ada tiket yang harus
dibayar. Setiap orang kenakan tiket masuk kawasan sebesar Rp. 3.500/orang dan
untuk parker sekitar Rp. 5.000 sedangkan untuk tiket canopy bridge dikenakan
Rp. 20.000/orang dan sepertinya mereka membedakan harga antara tiket untuk wisatawan
domestic dan wisatawan asing.
|
Pohon Banitan, salah satu jenis pohon di hutan ini |
Menurut warga sekitar, Di hutan borneo ini Anda
masih bisa melihat orang utan, burung- burung langka, pohon langka, beruang
madu dan kadang-kadang ular python di sana. Setidaknya itulah yang dikatakan
penduduk desa. Pas saya ada di sana di sepanjang jalan saya mendengar juga
suara burung-burung yang merdu dan seperti bernyanyi atau berbincang dengan
temannya, saling sahut menyahut. Suara burung yang indah. Bang Edo, sang supir,
sesekali kelihatan ketakutan saat berjalan memasuki kawasan hutan.
Siang-siang berjalan di sekitar hutan di Bukit
Bangkirai, saya berharap saya bisa bertemu salah satu dari mereka kecuali
python. Tapi ternyata tidak bertemu satu pun heiaheia… Di sana Anda dapat
melihat banyak berbagai pohon kayu hutan yang tidak pernah saya lihat di Jawa.
Beberapa dari mereka jatuh dan memblokir lintasan untuk waktu yang lama karena
saya melihat ada lubang besar di dalamnya di pohon tersebut, batangnya habis
tapi kulit luarnya kokoh sekali. Saking besarnya, saya segera melompatnya.
|
Mungkin ini pohon ditanam oleh kepala dinasnya ;-) |
Jalur ini membawa saya ke jembatan kanopi yang
menghubungkan 5 pohon bangkirai tinggi (mungkin 5 pohon yang tertinggi).
Jembatan itu kira-kira lebih dari 40 meter dari tanah, cukup tinggi untuk
melihat seluruh hutan Bukit Bangkirai. Senang nya bisa mengeksplorasi jembatan
canopy. Setidaknya ini bukti saya pernah ke Kalimantan Timur dan bukti bahwa Indonesia kaya sekali dengan produk-produk hutannya. Kalau anda melihat
langsung, dengan kekayaan hutan luar biasa, tidak heran banyak perusahaan asing
melirik hutan-hutan Kalimantan dan mengeksploitasi sesukanya.
Kalau suka berpetualang seperti saya, ada
baiknya sebelum berangkat, anda mempersiapkan hal berikut:
- Pergilah bersama orang local atau supir yang
tahu daerah sekitar
- Siapkan makanan/cemilan dan minum dari rumah
karena warung disana tidak setiap hari buka
- Siapkan uang saku untuk bayar tiket minimal
50.000/orang
- Pakailah celana panjang dan pakaian lengan
panjang untuk menghindari gigitan nyamuk hutan
- Pastikan baterai hp penuh dan memori hp banyak
karena pasti banyak foto2 di sana.
- Tongsis
- Dan simpen nomer kontak si penjaga atau loket
takutnya kenapa-kenapa di dalam hutan.
|
Dari atas, terlihat jelas hutan bukit bangkirai yang kaya akan produk hutan dan masih banyak burung langka terbang melintas |
|
Selfie dari atas jembatan |
|
Difoto dari jembatan yang lain |
|
Menuju ke atas canopy bridge kira-kira 50 meter |
|
Selfie lagi baru turun dari canopy bridge |
|
Saat itu musim hujan, agak becek tapi anehnya jenis tanah di hutan tidak lengket di sepatu |
|
Bahkan tanahnya tidak lengket di tangan, seperti pasir |
No comments:
Post a Comment